Get Motivate

Pemulihan Trauma Bagi Guru di Papua

Pemulihan Trauma Bagi Guru di Papua

Get MotivateUpaya pemulihan pasca bencana tidak hanya menyentuh sisi fisik dan infrastruktur, tetapi juga aspek psikologis masyarakat terdampak.

Hal ini pula yang menjadi perhatian Direktorat Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus (PK–PLK) Kemendikdasmen bersama Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi) melalui program Training as Healing.

Program yang berlangsung hingga akhir Juni 2025 ini menyasar para guru penyintas bencana sosial di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.

Berdasarkan informasi yang kami kutip dari media Seputar Papua, sebanyak 80 peserta mengikuti pelatihan intensif dengan tujuan memulihkan ketahanan mental sekaligus membekali mereka dengan keterampilan psikologis praktis.

situs motivasi

Menjaga Keberlanjutan Pendidikan di Tengah Krisis

Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Papua, Dr. Junus Simangunsong, menegaskan bahwa pendidikan tidak boleh terhenti meski masyarakat menghadapi situasi darurat.

Menurutnya, guru memegang peranan vital dalam menjaga semangat belajar anak-anak, sehingga dukungan psikologis menjadi langkah strategis.

Ketua Umum Himpsi Pusat, Dr. Andik Matules, menambahkan bahwa pemulihan mental para guru tidak hanya berdampak pada individu, tetapi juga komunitas.

Guru diharapkan mampu menjadi “agen pemulihan” yang memotivasi diri sendiri untuk menularkan ketahanan psikologis kepada siswa maupun masyarakat sekitarnya.

Materi Pelatihan Pendampingan Psikologi: Dari PFA hingga Terapi Komunitas

Pemulihan Trauma Bagi Guru di Papua

Training as Healing digelar oleh Korps Relawan Bencana (Kresna) Himpsi dengan dukungan fasilitator wilayah Papua.

Peserta mendapatkan materi seputar dampak psikologis bencana, teknik pemulihan diri, hingga strategi membangun kembali ikatan sosial di lingkungan asal.

Salah satu topik utama adalah pengenalan Psychological First Aid (PFA), yaitu pendekatan pertolongan pertama psikologis yang bisa diterapkan dalam situasi darurat.

Para peserta tidak hanya menerima teori, tetapi juga praktik melalui simulasi serta permainan terapeutik.

Metode ini dianggap efektif untuk menumbuhkan kembali rasa percaya diri, memperkuat daya lenting, serta menyiapkan guru menghadapi tantangan ketika kembali ke daerah masing-masing.

Dukungan Jangka Panjang Bagi Guru Papua

Pemulihan Trauma Bagi Guru di Papua

Ketua Umum Kresna sekaligus Ketua IV Himpsi Pusat, Anrilia E.M. Nindyah, menekankan pentingnya program pemulihan psikologis yang berkelanjutan.

Ia menilai bahwa dalam penanganan bencana, aspek mental seringkali dipandang sebagai pelengkap, padahal sejatinya merupakan kebutuhan utama.

Dengan berakhirnya rangkaian pelatihan, seluruh peserta dinyatakan siap kembali ke lingkungan asalnya, baik di Sentani, Dekai, maupun Wamena.

Mereka membawa keterampilan baru yang dapat diterapkan tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga bagi pemulihan komunitas.

Inisiatif ini diharapkan menjadi model pemulihan pasca bencana di sektor pendidikan, khususnya di wilayah yang rawan konflik maupun bencana alam.

Guru yang tangguh secara mental akan lebih mampu menjaga keberlangsungan kegiatan belajar-mengajar, sekaligus mendukung stabilitas sosial di sekitarnya.

Lebih jauh, program seperti Training as Healing membuktikan bahwa pemulihan pasca bencana tidak bisa dilakukan secara parsial.

Perlu sinergi antara aspek fisik, psikologis, dan sosial agar masyarakat dapat bangkit dengan lebih kokoh.

© 2025 Get Motivate All Rights Reserved